Setiap pendidik baik itu guru maupun dosen tentunya memiliki tugas memberikan pengajaran kepada siswa. Nah sebelum mengajar pastinya kita perlu RPP atau rencana pembelajaran. Namun sangat disayangkan memang di Indonesia ini, kebanyakan RPP hanya sebatas administrasi saja. Padahal RPP adalah senjata utama guru saat masuk kelas. Tanpa RPP yang baik maka kualitas belajar akan berkurang juga.
Saya sendiri dulu ketika awal lulus kuliah dan mengajar tidak pernah membawa RPP ke kelas. Namun seiring berjalan waktu, dan banyak mendapat pelatihan maka lambat laun kebiasaan tersebut mulai dirubah. Pastinya ada guru yang ketika masuk kelas bingung mau ngajar apa?mau belajar seperti apa dll, bukan? pada akhirnya jurus jitu keluar "Ya, anak-anak buka LKS/buku halaman sekian, kerjakan dari no sekian sampai sekian!".
Memang menyiapkan pembelajaran yang baik perlu pengorbanan dan itulah kewajiban kita sebagai guru. Perlu proses untuk merubah gaya kopas ke gaya "self bult". Seperti RPP yang saya coret-coret pada gambar di bawah ini. Saat masuk kelas, coreatan itulah yang saya bawa. Skenario itulah yang saya jalankan di kelas jadi tidak bingung.
Meski kita buat RPP sendiri, namun tetap harus berpijak pada prinsip pembuatan RPP yang terdapat di Permendiknas no 41 tahun 2007 yaitu:
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Saya sendiri dulu ketika awal lulus kuliah dan mengajar tidak pernah membawa RPP ke kelas. Namun seiring berjalan waktu, dan banyak mendapat pelatihan maka lambat laun kebiasaan tersebut mulai dirubah. Pastinya ada guru yang ketika masuk kelas bingung mau ngajar apa?mau belajar seperti apa dll, bukan? pada akhirnya jurus jitu keluar "Ya, anak-anak buka LKS/buku halaman sekian, kerjakan dari no sekian sampai sekian!".
Memang menyiapkan pembelajaran yang baik perlu pengorbanan dan itulah kewajiban kita sebagai guru. Perlu proses untuk merubah gaya kopas ke gaya "self bult". Seperti RPP yang saya coret-coret pada gambar di bawah ini. Saat masuk kelas, coreatan itulah yang saya bawa. Skenario itulah yang saya jalankan di kelas jadi tidak bingung.
Coret-Coret RPP Geografi |
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Advertisement