portal informasi 2022

Perbedaan Lahan Kritis dan Lahan Potensial

Perbedaan Lahan Kritis dan Lahan Potensial
Perbedaan Lahan Kritis dan Lahan Potensial
Di permukaan bumi ini, jutaan hektar lahan tersedia dan disediakan Tuhan untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Berbagai jenis lahan mulai dari lahan kering hingga lahan basah tersebar dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Lahan terbagi menjadi dua yaitu lahan kritis dan lahan potensial.

Lahan kritis merupakan lahan yang tidak produktif dan kalaupun dikelola maka produktifitasnya relatif rendah. Bila lahan kritis dikelola maka biaya pengelolaannya akan lebih besar dibandingkan hasil produksinya. Faktor penyebab lahan kritis adalah:
Perbedaan Lahan Kritis dan Lahan Potensial
Pola Tata Guna Lahan, pic:http://silvis.forest.wisc.edu/
- kemarau panjang
- genangan air yang terus-menerus
- erosi tanah dan masswasting
- manajemen lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan
- masuknya material yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme
- pembekuan air 
- masuknya zat pencemar seperti pestisida atau limbah cair

Lahan kritis jika dibiarkan lama dan tidak ada upaya perbaikan akan menjadi lahan mati dan tidak bisa digunakan untuk keberlanjutan hidup manusia terutama di bidang pangan. Beberapa upaya untuk mengatasi lahan kritis diantaranya:
- membuat terasering pada lahan miring
- memanfaatkan lahan sesuai peruntukannya
- reboisasi pada lahan yang gundul
- reklamasi lahan bekas tambang
- pelaksanaan pola pergiliran tanaman
- menghilangkan sampah yang sulit terurai
- pemupukan secara organik
- penambahan tumbuhan azola
- memanfaatkan eceng gondok untuk makanan ikan

Lahan potensial merupakan lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan akan memiliki nilai ekonomi yang besar karena memiliki sifat yang subur dan memiliki nilai jual tinggi. Lahan potensial harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar mampu mensejahterakan mahluk yang ada diatasnya. Upaya pelestarian dan pemanfaatan lahan potensial diantaranya adalah:
- merencanakan  tata guna lahan yang baik
- pengendalian peembangunan pemukiman dan ladang pindah
- membuat UU tata kelola lahan
- memperbanyak taman kota
- meningkatkan kesuburan tanah dengan metode organik
Advertisement

Iklan Sidebar