Melanjutkan tulisan saya sebelumnya yang tentang Flat Earth Debunked, kali ini saya akan membahas video kedua Flat Earth yang yang berjudul "Flat Earth 02: BISNIS TRILIUN DOLAR" video dari youtube sudah saya sertakan dibawah, jadi mari kita bahas satu persatu argumennya.
1. Google Maps tidak menggunakan satelit
Video Flat Earth kedua ini mengutip pernyataan dari Google mengenai fitur MyLocation dari Google tidak menggunakan satelit melainkan hanya melalui tower sinyal telepon. ya "tidak menggunakan" lebih tepatnya tidak menggunakan secara langsung. Tetapi di video justru penonton diarahkan ke klaim kalau satelit tidak pernah ada.
GPS bekerja menggunakan sejumlah satelit yang beroperasi secara bersamaan, diperlukan minimal 3 satelit untuk menemukan lokasi pengguna secara pasti. Masing - masing dari 3 satelit ini akan menghitung jaraknya dengan pengguna serta menemukan lokasinya relatif terhadap satelit lainnya (trilateration). Jarak satelit dan pengguna dihitung dengan menghitung perbedaan waktu sampainya sinyal (TDOA; Time Difference of Arrival). Satelit akan mengirimkan data kepada pengguna, dan handphone pengguna akan mengirimkan balik data tersebut ke satelit. Data ini bergerak dengan kecepatan cahaya sehingga tidak sampai secara instan, satelit menghitung perbedaan waktu dari data dikirimkan sampai ketika data diterima kembali.
Berbeda dengan LBS, LBS tidak secara langsung menghitung jarak dari menara ke pengguna, melainkan menghitung jarak antara 3 buah menara yang berada di dalam sebuah sektor. Menara - menara BTS yang ada membentuk sektor sektor yang membentuk segi enam. menara pengguna mendistribusikan paket paket informasi ke perangkat perangkat yang anda gunakan sehari hari.
2. Minyak bumi tidak berasal dari fosil dan jumlahnya sangat banyak.
Dalam video kedua Flat earthers memberikan argumen yang membuat sebagian besar flat earthers awam lainnya percaya akan hal ini, yaitu "fosil dinosaurus dan tumbuhan cuma berkisar sedalam 2 km, sedangkan untuk mencari minyak bumi diperlukan pengeboran sedalam lebih kurang 10 km". Lagi lagi mereka membawa "Elit global" dan sang "satu persen penduduk" sebagai kambing hitam dibelakangnya, yang bahkan kita sama sama tidak tahu dan tidak memiliki bukti atas keberadaannya terbatas cuma pada spekulasi, dan konspirasi.
Minyak bumi yang berada pada kedalaman 10 kilometer tersebut pada kenyataannya memang dihasilkan dari sisa sisa makhluk hidup yang pernah hidup dahulu sekali, kenapa bisa sampai sedalam itu karena minyak bumi tidak berasal dari fosil dinosauru, para flat earthers yang menggiring opini kita pada pernyataan "minyak bumi dari fosil dinosaurus". Sisa sisa makhluk hidup bakal minyak bumi tersebut pada awalnya tidak berada pada kedalaman 10 kilometer tersebut tapi lebih dangkal daripada itu, kenapa bisa sampai berada pada kedalaman 10 kilometer? jawabannya adalah karena cara pembentukannya yang mewajibkannya untuk jauh lebih dalam.
Sisa sisa makhluk hidup yang telah mati tadi biasanya berada di danau, laut dalam dan sebagainya, sisa sisa makhluk hidup yang bisa menjadi minyak bumi adalah yang lebih dulu terendapkan ke dasar daripada proses pembusukan tubuh makhluk hidup itu sendiri, semakin terendapkan fosil tersebut semakin dalam karena tekanan dari atas dan aktivitas tektonik, itulah yang menyebabkan minyak bumi berada sangat dalam dibawah lautan.
3. Roket tidak pernah terbang lurus ke atas.
Didalam video argumen ini digunakan untuk memperkuat pendapat kalau "satelit tidak pernah ada". Pada dasarnya roket yang "terlihat" terbang melengkung tersebut tetap terbang lurus kearah "atas" tapi kita yang berada di bumilah yang bergerak menjauhi roket yang sedang terbang lurus "keatas"lah yang sedang menjauhi bumi.
Seperti ketika anda melemparkan benda "keluar" mobil, benda tersebut terlihat terbang melengkung menjauhi mobil pada kenyataannya benda tersebut lurus dan kitalah yang bergerak menjauhi mobil. Perspektif pengamatlah yang menyebabkan roket terlihat terbang "tidak lurus keatas" justru melengkung.
Bahkan ada atau tidak adanya satelit pun tidak membuktikan bentuk bumi apakah berbentuk bulat atau datar, bahkan jika bumi berbentuk segitiga atau trapesium sekalipun,
Itulah beberapa argumen argumen utama yang dibahas oleh Flatearthers pada video keduanya di youtube, untuk Debunk video ketiganya akan segera mungkin saya rampungkan.
Next Update : Flat Earth Debunked 3 "Kebohongan Sains Modern" [Soon]
1. Google Maps tidak menggunakan satelit
Video Flat Earth kedua ini mengutip pernyataan dari Google mengenai fitur MyLocation dari Google tidak menggunakan satelit melainkan hanya melalui tower sinyal telepon. ya "tidak menggunakan" lebih tepatnya tidak menggunakan secara langsung. Tetapi di video justru penonton diarahkan ke klaim kalau satelit tidak pernah ada.
GPS bekerja menggunakan sejumlah satelit yang beroperasi secara bersamaan, diperlukan minimal 3 satelit untuk menemukan lokasi pengguna secara pasti. Masing - masing dari 3 satelit ini akan menghitung jaraknya dengan pengguna serta menemukan lokasinya relatif terhadap satelit lainnya (trilateration). Jarak satelit dan pengguna dihitung dengan menghitung perbedaan waktu sampainya sinyal (TDOA; Time Difference of Arrival). Satelit akan mengirimkan data kepada pengguna, dan handphone pengguna akan mengirimkan balik data tersebut ke satelit. Data ini bergerak dengan kecepatan cahaya sehingga tidak sampai secara instan, satelit menghitung perbedaan waktu dari data dikirimkan sampai ketika data diterima kembali.
Berbeda dengan LBS, LBS tidak secara langsung menghitung jarak dari menara ke pengguna, melainkan menghitung jarak antara 3 buah menara yang berada di dalam sebuah sektor. Menara - menara BTS yang ada membentuk sektor sektor yang membentuk segi enam. menara pengguna mendistribusikan paket paket informasi ke perangkat perangkat yang anda gunakan sehari hari.
2. Minyak bumi tidak berasal dari fosil dan jumlahnya sangat banyak.
Dalam video kedua Flat earthers memberikan argumen yang membuat sebagian besar flat earthers awam lainnya percaya akan hal ini, yaitu "fosil dinosaurus dan tumbuhan cuma berkisar sedalam 2 km, sedangkan untuk mencari minyak bumi diperlukan pengeboran sedalam lebih kurang 10 km". Lagi lagi mereka membawa "Elit global" dan sang "satu persen penduduk" sebagai kambing hitam dibelakangnya, yang bahkan kita sama sama tidak tahu dan tidak memiliki bukti atas keberadaannya terbatas cuma pada spekulasi, dan konspirasi.
Minyak bumi yang berada pada kedalaman 10 kilometer tersebut pada kenyataannya memang dihasilkan dari sisa sisa makhluk hidup yang pernah hidup dahulu sekali, kenapa bisa sampai sedalam itu karena minyak bumi tidak berasal dari fosil dinosauru, para flat earthers yang menggiring opini kita pada pernyataan "minyak bumi dari fosil dinosaurus". Sisa sisa makhluk hidup bakal minyak bumi tersebut pada awalnya tidak berada pada kedalaman 10 kilometer tersebut tapi lebih dangkal daripada itu, kenapa bisa sampai berada pada kedalaman 10 kilometer? jawabannya adalah karena cara pembentukannya yang mewajibkannya untuk jauh lebih dalam.
Sisa sisa makhluk hidup yang telah mati tadi biasanya berada di danau, laut dalam dan sebagainya, sisa sisa makhluk hidup yang bisa menjadi minyak bumi adalah yang lebih dulu terendapkan ke dasar daripada proses pembusukan tubuh makhluk hidup itu sendiri, semakin terendapkan fosil tersebut semakin dalam karena tekanan dari atas dan aktivitas tektonik, itulah yang menyebabkan minyak bumi berada sangat dalam dibawah lautan.
3. Roket tidak pernah terbang lurus ke atas.
Didalam video argumen ini digunakan untuk memperkuat pendapat kalau "satelit tidak pernah ada". Pada dasarnya roket yang "terlihat" terbang melengkung tersebut tetap terbang lurus kearah "atas" tapi kita yang berada di bumilah yang bergerak menjauhi roket yang sedang terbang lurus "keatas"lah yang sedang menjauhi bumi.
Seperti ketika anda melemparkan benda "keluar" mobil, benda tersebut terlihat terbang melengkung menjauhi mobil pada kenyataannya benda tersebut lurus dan kitalah yang bergerak menjauhi mobil. Perspektif pengamatlah yang menyebabkan roket terlihat terbang "tidak lurus keatas" justru melengkung.
Bahkan ada atau tidak adanya satelit pun tidak membuktikan bentuk bumi apakah berbentuk bulat atau datar, bahkan jika bumi berbentuk segitiga atau trapesium sekalipun,
Itulah beberapa argumen argumen utama yang dibahas oleh Flatearthers pada video keduanya di youtube, untuk Debunk video ketiganya akan segera mungkin saya rampungkan.
Next Update : Flat Earth Debunked 3 "Kebohongan Sains Modern" [Soon]
Advertisement