Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Bali tanpa mampir dengan ratusan monyet ekor panjang di Sangeh. Berlokasi di pinggir jalan dari arah Abiansemal ke arah Petang, di kabupaten Badung, 25 km sebelah utara Denpasar, Hutan Bukit Sari Sangeh merupakan hutan pala berumur ratusan tahun. Sangeh berasal dari kata "sang" berarti manusia dan "ngeh" berarti melihat, karena konon menurut hikayatnya, pepohonan pala tersebut sedang dalam perjalanan suci dari Gunung Agung ke arah barat namun karena dipergoki mata manusia maka perjalanan tersebut terhenti di Sangeh.
Kini pepohonan pala tersebut menyebar sekitar 10 hektar luasnya dan menjadi rumah bagi sekitar 500 kera macaca fuscicularis. Di tengah hutan terdapat beberapa pura yang dibangun oleh keraton Mengwi pada abad ke 17 dengan Pura Bukit Sari sebagai pusatnya. Para kera ini dipercaya sebagai jelmaan prajurit Hanoman yang menjaga Pura Bukit Sari. Oleh karena itu tidak ada masyarakat sekitar yang berani mengganggu kehidupan mereka. Jika dulu monyet Sangeh dikenal galak maka saat ini justru sebaliknya monyet Sangeh menjadi lebih jinak. Monyek berbulu kelabu tersebut tidak takut pada manusia bahkan gemar mendekat untuk ikut selfie foto dan meminta makanan. Monyet di Sangeh ini terhitung paling jinak dibandingkan yang berada di Uluwatu dan Monkey Forest, Ubud.
Para wisatawan hanya perlu menundukkan badan dan monyet-monyet akan dengan lincah loncat ke bahu anda minta digendong. Jika ingin melepaskan gendongan, maka anda hanya perlu mencondongkan tubuh ke bawah maka mereka akan melompat turun.
Objek Wisata Bukit Sari Sangeh buka setiap hari pada pukul 07.30-17.00 WITA dan dapat diakses antara 30 menit hingga 1 jam perjalanan dari Denpasar. Sangeh adalah hutan alami dan sejinak apapun monyet disana, monyet tetaplah binatang liar sehingga para pengunjung harus tetap berhati-hati. Pengunjung disarankan masuk ke area hutan bersama petugas dan membeli kacang di pintu gerbang. Petugas akan memberi mereka makan sehingga dapat diajak foto bersama. Barang yang berkilau seperti kacamata hitam dan HP dapat memancing monyet untuk berusaha mengambilnya. Hati hati juga dengan dompet anda.
Siapapun bisa berkunjung ke Hutan Bukit Sari, Sangeh kecuali perempuan yang sedang haid dan mereka yang sedang berkabung.
Hutan Sangeh, pic:http://kotawisataindonesia.com/ |
Para wisatawan hanya perlu menundukkan badan dan monyet-monyet akan dengan lincah loncat ke bahu anda minta digendong. Jika ingin melepaskan gendongan, maka anda hanya perlu mencondongkan tubuh ke bawah maka mereka akan melompat turun.
Objek Wisata Bukit Sari Sangeh buka setiap hari pada pukul 07.30-17.00 WITA dan dapat diakses antara 30 menit hingga 1 jam perjalanan dari Denpasar. Sangeh adalah hutan alami dan sejinak apapun monyet disana, monyet tetaplah binatang liar sehingga para pengunjung harus tetap berhati-hati. Pengunjung disarankan masuk ke area hutan bersama petugas dan membeli kacang di pintu gerbang. Petugas akan memberi mereka makan sehingga dapat diajak foto bersama. Barang yang berkilau seperti kacamata hitam dan HP dapat memancing monyet untuk berusaha mengambilnya. Hati hati juga dengan dompet anda.
Siapapun bisa berkunjung ke Hutan Bukit Sari, Sangeh kecuali perempuan yang sedang haid dan mereka yang sedang berkabung.
Advertisement